Manusia dan Kegelisahan


Manusia tidak lepas dari apa yang disebut masalah. Masalah bisa datang kapan saja dan dimana saja. Semakin tinggi tingkat usia semakin banyak masalah yang dihadapi. Masalah tersebut dapat berupa penyakit,problem kehidupan,dilematika,dan lain-lain.  Usia remaja adalah usia yang sangat rentan dengan berbagai masalah, dalam usia ini seseorang masih labil dalam menentukan jalan hidupnya sehingga terkadang salah dalam memilih jalannya . Dalam usia remaja, seseorang akan merasa ingin mencari  jati diri yang sebenarnya. Dengan mencoba hal-hal baru,mulai membantah aturan orangtua, bahkan tidak sedikit yang mulai mencoba sesuatu yang sebenarnya dilarang oleh agama, itulah sedikit contoh dari perubahan menuju kedewasaan. Namun tidak semuanya berdampak negative dari remaja, tidak sedikit pula seseorang  menjadi individu yang lebih baik pada usia remaja ini. Dapat dilihat dengan banyaknya aktivis yang berasal dari kalangan remaja yang sudah dapat andil dalam masalah pemerintahan, banyaknya remaja yang sudah berkontribusi untuk masyarakat, dan masih banyak pula peran pemuda – pemudi  yang siap untuk  membela Negara. Semua itu tergantung tiap individu dalam memilih jalan hidupnya.

Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpkan kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

Kegelisahan pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebauh kata “Tanggung Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala, kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan, sebagai contoh kegelisahan untuk mempertahankannya dan sebagainya.

Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma dalam suatu bentuk, seperti :

1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri  dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pada faktor yang pertama.

2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.


Nama : Ratna Mustikasari
NPM : 15210669
Kelas : 1EA11

0 komentar:

Posting Komentar